Desa Tenjolaya Gelar Peningkatan Kapasitas Perangkat Desa dan BPD di Villa Cielok Cigadog
- account_circle S4kh1
- calendar_month Jumat, 12 Des 2025
- visibility 6
- comment 0 komentar

Desa Tenjolaya kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan desa melalui kegiatan Peningkatan Kapasitas Perangkat Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang dilaksanakan pada 12 Desember 2025 di Villa Cielok Cigadog. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh perangkat desa, anggota BPD, serta tamu undangan dari berbagai desa di Kecamatan Cicurug.
Kegiatan berlangsung dengan antusias, dibuka dengan pemaparan materi dari para narasumber berpengalaman. Raden Sonny Sondani dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) hadir sebagai pemateri utama untuk perangkat desa. Beliau menyampaikan dua materi penting, yaitu evaluasi kinerja perangkat desa serta persiapan penyusunan laporan akhir tahun. Dalam penyampaiannya, Raden Sonny menegaskan pentingnya ketelitian dan akuntabilitas.
“Perangkat desa harus memahami bahwa laporan bukan hanya kewajiban administratif, tetapi gambaran nyata dari kerja yang dilakukan sepanjang tahun,” ujarnya.
Materi berikutnya disampaikan oleh Siti Nurhasanah, yang menekankan soal indikator aparatur desa serta peningkatan disiplin, wibawa, dan motivasi kerja. Ia mengingatkan bahwa aparatur desa adalah wajah pelayanan masyarakat.
“Masyarakat menilai pemerintah desa dari cara perangkat melayani. Disiplin dan wibawa itu modal utama,” tuturnya.
Sesi ketiga diisi oleh Aji Saptaji dari Kecamatan Cicurug yang memberikan penguatan mengenai peran perangkat desa dalam mendukung kelancaran administrasi serta pelayanan publik. Ia mengatakan,
“Perangkat desa harus mampu menjadi penggerak bukan hanya pelaksana. Ketika perangkat sigap, maka pembangunan desa akan berjalan lebih cepat dan tepat.”
Tidak hanya perangkat desa, kegiatan ini juga menghadirkan sesi khusus untuk peningkatan kapasitas anggota BPD. Narasumber pertama, Raden Sonny Sondani dari DPMD, menyampaikan materi mengenai pengawasan BPD sebagai fungsi utama dalam pemerintahan desa.
“BPD harus menjadi lembaga yang mampu mengawasi dengan objektif. Bukan mencari kesalahan, tetapi memastikan semua berjalan sesuai aturan,” jelasnya.
Materi kedua disampaikan oleh Suhartono Hardianto dari DPMD, membahas struktur organisasi perangkat desa (SOTK) dan hubungan kerja antara BPD dan pemerintah desa. Ia menegaskan pentingnya harmonisasi.
“SOTK itu bukan sekadar bagan, tetapi pedoman agar tugas tidak tumpang tindih. BPD dan pemerintah desa harus berjalan seiring,” ucapnya.
Sesi ketiga diisi oleh Anton Ardiansyah, Sekretaris Kecamatan Cicurug, yang hadir mewakili Camat. Dalam pemaparannya, Anton memberikan motivasi kepada seluruh peserta agar memanfaatkan kegiatan tersebut sebagai ajang peningkatan wawasan.
“Kegiatan ini bukan hanya kumpul atau seremonial, tetapi untuk menambah ilmu yang benar-benar bermanfaat. Dengarkan baik-baik setiap materi dari narasumber,” kata Anton memberi semangat.
Peserta dari perangkat desa, Ida Farida, turut mengungkapkan kesan selama mengikuti kegiatan yang berlangsung sehari penuh tersebut. Ia merasa materi yang diberikan sangat membantu dalam meningkatkan pemahaman perangkat desa mengenai tugas-tugas administratif.
“Saya pribadi merasa banyak tercerahkan. Kadang kita hanya fokus bekerja, tapi lupa mengevaluasi cara kerja kita sendiri. Dari materi hari ini, saya jadi tahu apa saja yang harus diperbaiki,” ujar Ida dengan antusias.
Dari unsur BPD, Siti Juleha juga memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa materi pengawasan dan SOTK sangat relevan dengan tugas BPD dalam menjalankan fungsi kontrol.
“Sebagai BPD, kami harus terus belajar. Penjelasan narasumber hari ini membuat saya semakin paham bagaimana menjalankan fungsi pengawasan secara benar tanpa menimbulkan konflik,” ucap Siti.
Ia menambahkan bahwa kegiatan seperti ini perlu dilakukan secara berkala.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat, bukan hanya untuk menambah pengetahuan tapi juga mempererat kebersamaan antara BPD dan perangkat desa,” tambahnya.
Acara ditutup oleh Anton Ardiansyah selaku Sekmat. Dalam kesempatan tersebut beliau menambahkan pentingnya kedisiplinan aparatur desa, baik dalam hal jam kerja maupun penggunaan seragam.
“Hal-hal dasar seperti seragam dan ketepatan waktu adalah cermin profesionalisme. Saya berharap ini terus diperhatikan,” ujarnya.
Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada para narasumber.
“Terima kasih kepada seluruh narasumber yang telah memberikan materi yang sangat berharga untuk perangkat desa dan BPD,” tambahnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Apdesi Kecamatan Cicurug, Kepala Desa Kutajaya, Kepala Desa Cisaat, serta Kepala Desa Tenjolaya. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Tenjolaya menyampaikan harapan besarnya terhadap peningkatan kapasitas aparatur desa.
“Saya berharap ilmu yang didapat hari ini benar-benar diterapkan. Pemerintahan desa yang kuat dimulai dari perangkat yang kompeten,” ujar Kepala Desa Tenjolaya.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Desa Tenjolaya berharap perangkat desa dan BPD mampu meningkatkan profesionalitas, memperbaiki kualitas pelayanan publik, serta memperkuat tata kelola pemerintahan desa di tahun-tahun mendatang.
- Penulis: S4kh1
