Warga Demo PT Yongjin Cicurug, Protes Dugaan Diskriminasi Tenaga Kerja Lokal
- account_circle S4kh1
- calendar_month Minggu, 2 Nov 2025
- visibility 69
- comment 0 komentar
Warga Demo PT Yongjin Cicurug, Protes Dugaan Diskriminasi Tenaga Kerja Lokal
Sukabumi – Ratusan warga dari beberapa desa di sekitar kawasan industri Cicurug, Kabupaten Sukabumi, menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang pabrik PT Yongjin Javasuka Garment, pada Jumat (1/11/2025). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap dugaan diskriminasi terhadap tenaga kerja lokal yang dinilai tidak mendapat kesempatan kerja yang adil.
Massa mulai berkumpul sejak pukul 08.00 WIB sambil membawa spanduk dan poster bertuliskan “Utamakan Warga Lokal!” dan “Kami Juga Butuh Kerja!”. Aksi berlangsung dengan pengawalan ketat aparat kepolisian dari Polsek Cicurug dan Satpol PP Kecamatan.
Menurut keterangan warga, mereka merasa kecewa karena selama ini pabrik tersebut lebih banyak merekrut tenaga kerja dari luar daerah, sementara banyak warga sekitar yang telah lama menganggur.
“Kami bukan menolak orang luar, tapi seharusnya warga sekitar juga diberi prioritas. Kami tinggal di sini, tapi kok malah sulit sekali diterima kerja,” ujar Dedi Hermawan, salah satu perwakilan warga Desa Benda, kepada wartawan.
Selain menyoroti sistem rekrutmen, warga juga menuntut pihak perusahaan agar lebih transparan dalam proses penerimaan karyawan baru dan mengutamakan calon tenaga kerja dari Kecamatan Cicurug dan sekitarnya.
Aksi tersebut sempat menyebabkan arus lalu lintas di Jalan Raya Siliwangi, tepat di depan kawasan industri, mengalami kemacetan hingga lebih dari satu jam. Namun situasi tetap kondusif berkat pengamanan gabungan dari aparat kepolisian dan TNI.
Menanggapi hal itu, perwakilan manajemen PT Yongjin Javasuka Garment, Suharto Kim, akhirnya menemui massa dan menyampaikan klarifikasi. Ia membantah adanya unsur diskriminasi dan berjanji akan melakukan evaluasi sistem penerimaan tenaga kerja.
“Kami terbuka terhadap aspirasi masyarakat. Kami juga akan meninjau ulang prosedur rekrutmen agar lebih adil dan transparan,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Cicurug, H. Rahmat Sudrajat, yang turut hadir di lokasi, mengimbau agar semua pihak menahan diri dan menyelesaikan persoalan ini melalui dialog.
“Kami akan memfasilitasi pertemuan antara warga, pemerintah desa, dan pihak perusahaan untuk mencari solusi bersama. Harapan kami, ke depan warga sekitar bisa mendapatkan peluang kerja yang lebih proporsional,” kata Rahmat.
Setelah mendapat tanggapan resmi, massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 11.30 WIB. Meski demikian, perwakilan warga menegaskan akan terus memantau janji pihak perusahaan agar tidak hanya sekadar omongan.
“Kalau dalam waktu dekat tidak ada perubahan, kami akan kembali turun ke jalan,” tegas Dedi.
Peristiwa ini menjadi sorotan publik di media sosial, di mana banyak pengguna internet mendukung tuntutan warga. Mereka menilai bahwa perusahaan yang berdiri di wilayah Sukabumi seharusnya memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar, terutama dalam hal lapangan kerja.
- Penulis: S4kh1
